Jumat, 26 Mei 2017

Menepilah...  Aku tahu kamu lelah.  Biar ku gelar sajadah untuk kita bisa bercengkrama, bersama doa...  Bukankah itu yang selama ini jadi petunjuk arah? Menepilah...  Akan ku aamiinkan setiap doa yang kamu rajut dengan hangat di penghujung malam.  Menepilah, karena aku yakin...  Kamu pasti akan datang
Agaknya sedikit lelah dengan jalan yang sedang di mainkan oleh takdir.  Mungkin perlu menepi sejenak,  menikmati hening sembari mengecup harumnya rerumputan yang di padukan dengan tajamnya aroma kopi pekat yang selalu mampu menyederhanakan keadaan. Ada mimpi yang masih perlu di usahakan, pun harapan2 yang butuh di perjuangkan. Dan nyatanya aku masih butuh penguatan-penguatan dari sesiapa yang terdekat.
Bukankah sekuat-kuatnya akar...  ia juga butuh tanah untuk terus menahan? Untuk dapat menopang. Begitulah...

Selasa, 23 Mei 2017

Mau sampai kapan kita hanya menjadi kepingan-kepingan?  Bukankah lebih indah jika di satukan? Seperti puzle yang menemukan pasangannya...  Pun seperti siput yang menemukan rumahnya. Saling menyempurnakan dengan kekurangan, saling mengisi dalam kekosongan.
Aku dan kamu,  mungkinkah kita?


_AidaFitri_

Minggu, 21 Mei 2017

Fenomena akhir jaman,munculnya kaum munafik

Saya sebenarnya bukan orang yang suka mengekspos benar masalah agama, pun saya juga sebenarnya tidak mengikuti benar secara mendetail menyoal apa yang sebenarnya sedang terjadi dengan Indonesia akhir-akhir ini.  Tapi belakangan...  Saya melihat semakin maraknya muslim/muslimah yang memposting atau menulis hal-hal buruk menyoal agama Islam juga para Ulama besarnya, jujur saja saya sedih sekali melihatnya .  Saya sama sekali tidak sedang membicarakan agama lain disini,  saya hanya sedang berusaha mengetuk pintu hati saudara2 saya sesama muslim agar apayah... ,  janganlah mengekspos keburukan yang cenderung di lebihkan menyoal agama kita.  Bukankah agama ini sebagai pakaian untuk kita?  Jika kita menjelekkan agama kita sendiri,  ulama kita sendiri itu sama saja seperti menorehkan kotoran pada pakaian kita sendiri yang semesti dan seharusnya justru kita jaga.  Mengenai kebebasan berpendapat,  saya sangat menghargai hal ini.  Setiap orang memang punya cara berfikir yang berbeda dari sudut pandang yang berbeda pula,  tapi tolonglah...  Mengenai agama kita,mengenai pembesar agama dan ulama kita.  Jika memang tidak suka,  cukup di simpan dalam hati.  Jangan sampai di utarakan di depan publik dan membuat seolah keadaannya memang seperti yang mereka pikirkan.  Kita tidak pernah tahu bukan perjuangan apa,  pengorbanan apa yang telah mereka lakukan untuk membela agama kita,  mempertahankan apa yang telah Rasulullah perjuangkan. Jika belum mampu melakukan apa2 untuk agama kita,  janganlah kita bicara terlalu banyak pula .  Cukup doakan saja,  semoga keadaannya membaik. Semoga masalah di negri ini dapat segera terselesaikan tanpa harus ada yang saling menyakiti.

Selasa, 09 Mei 2017


Ada saatnya dalam hidup kamu merasa begitu lelah untuk terus memperjuangkan   sesuatu.  Kemudian kamu berharap ada seseorang yang mau bergantian memperjuangkannya untukmu.  Atau setidaknya mau berjuang bersama-sama denganmu.
Jika harus berebut kasih sayangmu dengan-Nya rasanya aku tak sanggup.  Sebesar apa rasa cintaku,  tetap saja aku Ridho jika Dia yang jadi prioritas utamamu.  Tersebab atas rasa kasih sayang dan cinta dari-Nya lah bukan, kita dapat di persatukan.  Jika tidak di dunia semoga di jannah-Nya kelak.


TENTANG KITA

Kita tidak perlu menjelaskan kepada dunia bahwa kita dekat. Lebih dari satu dekade. Bukan waktu yang singkat untuk sebuah persahabatan. Mesk...