Gadis itu hanya ingin menangis. Entah karena apa . Yang
jelas ia hanya ingin menumpahkan apa-apa yang selama ini tengah di bendungnya .
Sudah terlalu lama , telah terlalu banyak yang di simpannya
. Mungkin kini memang waktunya .
Gadis butuh meluapkan segala .
Tapi tuannya seolah menghilang . Gadis kebingungan . Kemana
ia mesti berbicara ?
Di lihatnya sebuah sajadah yang tergelar di sudut ruangan
mungilnya .
Mungkin Ia butuh tempat untuk merebah .
Di Genggamnya tasbih hijau yang tergeletak di atas tempat
tidur .
Di rapalnya kalimat syahdu yang kerap menjadi penghubung
antara hati juga Rabbnya .
Gadis menangis .
Air matanya tumpah tak terarah .
Hatinya sesak ….
Bukan karena seseorang nun jauh disana yang sedang sebegitu
ingin ia lepas .
Tapi karena hatinya yang kian lemah .
Hati yang kerap salah menggenggam dalam berharap .
Hati yang membuatnya seolah limpung di buai perasaan .
Gadis hanya ingin melepaskan .
Segala yang memang bukanlah di takdir menjadi miliknya .
Gadis hanya ingin mengikhlaskan .
Bahwa apa-apa pasti saja menemukan jalan terbaiknya.
Di genggamnya lebih erat tasbih hijaunya .
Gadis kembali menggumam …. Kali ini ada janji-janji yang tak
terdengar yang di gaungkan oleh hatinya .
Setelah ini ia akan kembali menguat , setelah ini tak akan
ada lagi janji tanpa tanggung jawab yang akan di peluknya erat .
Gadis melepaskan …. Dan ia akan belajar untuk mengikhlaskan
.