Aku membiarkan rinduku terbang kepada-Nya. Sepucuk surat yang tak ku tulis. Namun ku utarakan dalam untaian doa di sepertiga malam.
Untukmu yang namanya belum ku ketahui...
Ada genderang yang menabuh dalam hati. Seseorang yang mengetuk, Namun tak pernah ku ijinkan untuk masuk.
Aku hanya tak ingin, ada yang mengisi ruang itu selain kamu yang Ia Ridhoi.
Maka untukmu, aku tetap berada di ruang Tunggu.
Dalam doa. Dalam taat.
Bogor, September 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar