Rabu, 29 November 2017

Doa

Terkadang dukungan tak mesti berupa kata-kata, seperti "semangat".  Tidak dalam bentuk perbuatan yang istimewa. Tidak juga di tunjukan dalam perhatian berlebih seperti yang banyak mereka lakukan. 

Adakalanya seseorang mendukung mu lewat cara yang paling diam.Cara paling terbelakang yang bahkan anginpun tak dapat melihat. Tak dapat mendengar.  

Kamu mungkin tak merasa.  Tapi dia ada. Dalam doa. Dalam senyap. Seseorang tengah tergesa meminta. Memohon harap untuk segala kebaikanmu kepada sang empu-Nya rencana.

Agar segala mu di mudahkan...  Agar sibukmu menjadi berkah.  Agar doamu di ijabah. Agar segala lakumu selalu dalam perlindungannya. 

Dia ada.  Meski tak pernah menampakkan secara kasat mata.  Dia yang menjadikanmu bagian dari doa-doa khusyuknya.  Dia yang menjadikanmu rentetan dari harapan-harapannya.  Dia yang tak begitu perduli meski akhirnya kamu akan mengetahui atau tidak. Dia yang sekalipun tak pernah berfikir tentang ucapan terimakasih sebagai belas balas darimu.  

Dia tak perduli semua itu.  Baginya....  Cukup bahagiamu .
 Itu saja. 



_AidaFitri_
Kadang kita memang  perlu membiasakan diri dengan ketiadaan.

Kamis, 23 November 2017

Ada saat dimana ketika kamu ingin menuliskan banyak hal, tapi tintamu tetiba habis. 

Kamu terdiam,  lalu menemukan kapur. Kamu kembali menulis, tapi hujan tetiba menghapus tulisanmu.  

Begitu saja...  Kamu merasa letih. Terlebih ketika dunia terasa tak memihak kepadamu. Semua seakan menghimpit. Segala meminta penjelasan.  Kenapa ini harus begini dan kenapa itu harus begitu. 

Sementara lama kamu telah memutuskan untuk berhenti  mencari jawaban dari segala pertanyaan yang di ajukan oleh semesta.  

Kelopak matamu banyak membendung kemelut. Ada yang mendesak memaksa untuk di keluarkan.  Ada yang mengalir begitu saja setelah berhasil menjebol segala benteng pertahanan.  

Hatimu lelah.  Meminta untuk di rebahkan. Tapi kamu tak punya cukup ruang untuk sekedar bersinggah. Kakimu pun terasa nyeri. meminta bersandar. tapi kamu tak menemukan tembok yang mampu di jadikan pengganjal.  

Kamu hanya mampu untuk terus berjalan.  Dengan segala sisa kekuatan.  walau mesti sambil tertatih, walau mesti merangkak, walau mesti terjatuh berkali setelah mencoba untuk bangkit hingga kemudian terjatuh kembali.  

Kamu terus berjalan. Melawan badai, menembus angin, tak lagi hirau pada debu yang kerap membuatmu sesak.  Yang kamu tahu kamu hanya mesti melewati lorong panjang itu dan sampai di ujung untuk kembali menemukan cahaya. Tak perduli meski harus beribu tahun terlewati dengan segala peluh. Harapmu pada-Nya tak pernah memudar. Kamu tahu Dia punya yang terbaik di ujung perjalanan, di batas segala penantian. Jadi. Selamat berjuang



_AidaFitri_

Catatan Senja

Jika hanya mampu untuk merangkak...  Maka merangkak lah dengan gesit.  Terus saja bergerak.  Allah tidak menjajikan bahwa yang berlari akan jadi yang tercepat untuk sampai. Tidak. Allah lebih menyukai yang meski dengan perlahan...  Namun terus istiqomah di lakukan.  Merangkaklah semampumu. Atau berjalanlah sebisamu. Maka Allah akan berlari menujumu.



_AidaFitri_
Cinta itu saling.  Jika hanya salah satu yg berjuang itu bukan cinta.  Mempertahankan seseorang yang bahkan sudah tak ingin di pertahankan itu egois namanya. Seperti burung.  Biarkan saja ia mengepakkan sayapnya dgn indah.  Terbang sejauh-jauhnya.  Mengembara sebisa-bisanya. Yang mesti kamu ingat. Merpati tak pernah lupa jalan untuk pulang.  Jika kamu adalah rumahnya... Kemanapun pergi, Hanya menujumulah tempat untuk kembali ya​. 







_AidaFitri_

TENTANG KITA

Kita tidak perlu menjelaskan kepada dunia bahwa kita dekat. Lebih dari satu dekade. Bukan waktu yang singkat untuk sebuah persahabatan. Mesk...