Kamis, 23 November 2017

Ada saat dimana ketika kamu ingin menuliskan banyak hal, tapi tintamu tetiba habis. 

Kamu terdiam,  lalu menemukan kapur. Kamu kembali menulis, tapi hujan tetiba menghapus tulisanmu.  

Begitu saja...  Kamu merasa letih. Terlebih ketika dunia terasa tak memihak kepadamu. Semua seakan menghimpit. Segala meminta penjelasan.  Kenapa ini harus begini dan kenapa itu harus begitu. 

Sementara lama kamu telah memutuskan untuk berhenti  mencari jawaban dari segala pertanyaan yang di ajukan oleh semesta.  

Kelopak matamu banyak membendung kemelut. Ada yang mendesak memaksa untuk di keluarkan.  Ada yang mengalir begitu saja setelah berhasil menjebol segala benteng pertahanan.  

Hatimu lelah.  Meminta untuk di rebahkan. Tapi kamu tak punya cukup ruang untuk sekedar bersinggah. Kakimu pun terasa nyeri. meminta bersandar. tapi kamu tak menemukan tembok yang mampu di jadikan pengganjal.  

Kamu hanya mampu untuk terus berjalan.  Dengan segala sisa kekuatan.  walau mesti sambil tertatih, walau mesti merangkak, walau mesti terjatuh berkali setelah mencoba untuk bangkit hingga kemudian terjatuh kembali.  

Kamu terus berjalan. Melawan badai, menembus angin, tak lagi hirau pada debu yang kerap membuatmu sesak.  Yang kamu tahu kamu hanya mesti melewati lorong panjang itu dan sampai di ujung untuk kembali menemukan cahaya. Tak perduli meski harus beribu tahun terlewati dengan segala peluh. Harapmu pada-Nya tak pernah memudar. Kamu tahu Dia punya yang terbaik di ujung perjalanan, di batas segala penantian. Jadi. Selamat berjuang



_AidaFitri_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TENTANG KITA

Kita tidak perlu menjelaskan kepada dunia bahwa kita dekat. Lebih dari satu dekade. Bukan waktu yang singkat untuk sebuah persahabatan. Mesk...