Rabu, 29 Juli 2020

Semesta kadang memang selucu itu.
Rasanya aku telah berlari sejauh yang aku bisa. Bukan menghindar... Hanya berusaha memberi jeda pada perasaan. Bukankah semuanya butuh untuk kembali di netralkan?

Iyah... Mungkin hanya aku yang butuh waktu untuk itu. Bagimu semuanya baik-baik saja. Tidak ada yang perlu untuk di benahi. Kamu hanya bersikap sewajarnya kamu bersikap.
Hanya saja aku yang kebetulan salah mengartikan.

Miris memang. Tapi begitulah hati perempuan.

Sejauh mungkin aku berlari... Namun nyatanya kepadamu lah langkah itu akhirnya harus kembali.

Hari ini...  Di sini... Di tempat yang mungkin tak pernah kita dugai.

Di pelataran masjid ini mata kita untuk sepersekian detik kembali saling bertemu tatap. Masih dalam kelu... Kamu menyapaku hangat. Aku terperangah... Entah harus menjawab apa, entah harus bersikap bagaimana. Pipiku tetiba terasa menghangat... Mataku mulai berkaca.
Terpaksa di hadapanmu aku tersenyum sekilas. Tanpa mengatakan sepatah kata... Aku berlalu menggilas harap dalam kebas.

Kali ini aku tak ingin kembali terperangkap.
Jadi... Biarlah segalanya kembali seperti semula.


Kembali menjadi asing.
29 juli 2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TENTANG KITA

Kita tidak perlu menjelaskan kepada dunia bahwa kita dekat. Lebih dari satu dekade. Bukan waktu yang singkat untuk sebuah persahabatan. Mesk...