Allahumma Solli Aala Sayyidina Muhammad Wa aala Aali
Sayyidina Muhammad .
Gadis itu masih terdiam ,sembari menatap kosong layar
laptopnya yang hanya bertuliskan shalawat kepada Rasul-NYA .
Hatinya bergemuruh . Ada banyak hal yang ingin di
tumpahkannya . Tapi tak tahu harus memulai dari mana .
Tetiba gadis teringat tentang mimpi-mimpinya . Tetang
apa-apa yang kerap memenuhi rongga hatinya akhir-akhir ini .
Tentang sebait nama .
Ahhh bahkan untuk sekedar menyebutnya saja gadis merasa
lidahnya terasa begitu kelu . Gadis merasa tak mampu . Gadis merasa terlalu
takut .
Hingga akhirnya gadis memilih untuk menumpahkan segala dalam
doa-doa di sujud panjangnya.
Malam itu … Gadis kembali terisak . Hening kembali menjadi
sahabat ternyamannya untuk menumpahkan segala . Surat Ar-rahman menjadi
satu-satunya alunan yang terdengar dari sebuah ruang mungil berbentuk kotak
persegi yang di sebutnya sebagai kamar .Itu isi hatinya. Mengalun pelan , di
selingi suara isak yang terdengar mulai
menyerak . Air matanya tengah tumpah tak teraarah .
Gadis memohon ampun kepada Rabb-nya . Atas segala rindu tak
tertahan yang kerap membuat hatinya terasa begitu sesak . Atas airmata yang
jatuh begitu saja . Atas segala rasa yang kini tengah di tahannya mati-matian .
Ada gemuruh yang mendorongnya untuk sekedar menyapa. Tapi
lagi , hati kecilnya kembali mengingatkan .Belum saatnya . Biar Dia yang
tunjukkan kemana kisahnya akan bermuara . Jika memang benar dia …. Biar Dia
yang tuntun hatinya untuk bisa dekat dengan hati sang gadis. Biar Dia yang
hadirkan cinta di hatinya untuk sang gadis.
Gadis tak punya kekuatan . Lagi , ia hanya bisa terisak . Di
atas sajadah segalanya luruh dengan sedemikian pasrah .
Genggaman tangannya
kian menguat , sebuah tasbih menjadi sahabatnya kini .Gadis mulai meerafal
, Dzikir apa saja yang sekira dapat membuat hatinya terasa jauh lebih tenang .
Malam itu gadis kembali melapaskan . Dan hatinya kembali
belajar untuk meng’ikhlaskan .
27 Juli 2018 (Tentang sebuah nama dalam doa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar