HILANG
“Ini sudah tahun keempat , dan kamu masih belum bisa
membuka hatimu Rin ?”
Untuk yang kesekian kalinya aku hanya dapat tersenyum
menanggapi pertanyaan sarkatis dari Rindu , bukan tak ingin menjawab hanya saja aku memang tak
punya jawaban . yah ….. entah apa ,entah kenapa , meski rasanya sudah tak ada jejak yang tertinggal
tentang laki-laki itu , rasanya masih begitu sulit untuk membuka hati . Aku
hanya butuh waktu lebih untuk bisa membenahi
hatiku dari seluruh isinya, dari apa yang sempat tinggal di dalamnya
,realitanya … aku belum sepenuhnya bisa melupakanmu ? benarkah begitu ? ahh
yahh.. … kau lihat Rentra , kamu memang sangat hebat . bagaimana bisa kamu
memblokir hatiku , sementara kamu berada di tempat yang begitu jauh , tempat
yang mungkin tak akan dapat ku jangkau meski aku harus berjalan selama ribuan
tahun lamanya .
“Bangun rin ….
Kamu gak lagi hidup di dunia mimpi , Rentra udah gak ada , dan bahkan laki-laki
itu udah ……..”
“Aku gak
apa-apa Rindu , kamu gak perlu khawatir . kalaupun sampe sekarang aku masih
sendiri itu ….. yah karena Allah emang mungkin masih pingin aku sendiri ,
takdir ndu … ini takdir , bukan karena Rentra .”
Dengan susah payah aku mencoba mencekal kata-kata Rindu ,
aku hanya tak ingin Rindu terus menerus menyalahkan Rentra atas apa yang
terjadi dalam hidupku , sekalipun itu ada kaitanya dengan laki-laki itu ,
sudahlah … bagiku ini hanyalah bagian dari takdir Tuhan . Aku hanya tak ingin ,
membuat laki-laki itu tak tenang dengan kehidupan barunya , biar lah luka atau
sakit apapun itu menjadi tanggung jawab ku , anggap saja ini konsekuensi yang
harus aku terima karena telah menjatuhkan cinta pada waktu dan orang yan belum
tepat.
Aku menghembuskan napasku , dalam …. Sangat dalam hingga
sekarang aku merasa jika udara yang telah ku hirup tercekat di dalam
kerongkonganku , dan membuat sesak .
Aku melihat Rindu melepaskan berry dari pelukannya , dan
mendekat ke arahku , sedetik kemudian aku sudah berada dalam pelukannya . Aku
menangis …. ,entah untuk apa ? Jelas-jelas harusnya aku bahagia dan bersyukur
bukan , Tuhan begitu baik padaku dengan menganugrahkan sahabat terbaik seperti
Rindu , aku merasa Rindu benar-benar pelengkap yang begitu sempurna dalam
hidupku yang hampir tak pernah berjalan
secara sempurna.
“Aku gak butuh
Rentra , aku gak butuh siapapun bukan selama aku masih punya kamu disini ?”
Rindu mengangguk seraya mengusap lembut rambut panjangku
yang tidak tertutup hijab .
“Jadi aku mohon
, jangan kaitkan apapun lagi tentangku dengan dia yah , biarkan Rentra pergi
dengan tenang .”
Lanjutku , dan Rindu mengangguk .
“Ndu…. Aku pengen
nengokin Rentra ,”
Tiba-tiba saja Rindu melepaskan pelukannya , lalu
memicingkan matanya yang besar ke arahku (khas Rindu) , aku tersenyum
“Anggap ajah ini
upacara pelepasan perasaan , supaya setelah ini aku bisa lebih ringan
ngejalaninnya , pliis yah ndu …. Kali ini ijinin aku buat nemuin dia .”
Aku melihat Rindu menarik napas berat dan berpikir sejenak
sebelum akhirnya dia kembali mengangguk
“Tapi aku ikut
, biar kalo nanti tiba-tiba kamu nangis Bombay disana terus pingsan ada aku
yang nolongin .”
Aku berdecih mendengar
syarat yang di ajukan sahabat ku yang satu itu , ada-ada saja (pikirku sembari menahan geli )
“aku gak
selebay dan se’drama kamu ndu…..”
Kali ini giliran Rindu yang merengut , dengan cekatan tangan
rampingnya mengangkat tubuh Berry dan melemparkannya ke arahku , ahh sial tubuh
boneka gendut itu tepat mengenai wajahku dan kontan bulu-bulunya membuat
hidungku yang memang sensitive langsung bersin-bersin . Rindu pun tertawa ,
puas.
“Maapin aku
yah Rin , udah empat tahun dan aku baru ijinin kamu buat kesini . Harusnya aku
tahu , walau gimanapun kamu perlu ketemu langsung sama dia buat bisa lepasin
semua beban-beban kamu . “
Aku mengusap air mataku yang entah sejak kapan sudah
membanjiri pipiku dan membasahi kerudung panjang yang saat ini ku kenakan,
sembari memasukkan buku yasin yang sudah selesai ku baca ke dalam tas .
“Aku dulu Cuma
takut ajah , takut-takut kalau kamu gak bisa ngendaiin perasaan kamu .”
Aku tersenyum mendengar penuturan Rindu , kamu memang
terlalu perduli padaku ndu .
“Gadis itu ….
Apa dia di makamin disini juga ? Aku mau kesana juga , mau kirim sedikit doa
buat dia .”
Aku melihat air muka Rindu yang langsung berubah saat
mendengar kata-kataku , mungkin kedengarannya sedikit aneh .Yahh , gadis itu
yang empat tahun lalu telah mengalihkan segala perhatian Rentra yang sebelumnya
tak pernah sedikitpun ia bagi dengan wanita manapun , gadis yang telah merubah Rentra ku yang lembut
berubah menjadi sosok yang bahkan tak dapat kukenali , gadis yang dulu selalu
ku piker telah merenggut Rentra ku hingga membawanya pada jurang kematian , ahh
yahhh … bukan hanya nyawa Rentra memang yang terenggut dalam kecelakaan itu ,
tapi juga nyawa gadis itu . Baiklah Rini …. Berhentilah menyimpan benci dalam
hatimu , lepaskan , ikhlaskan , ini adalah takdir bukan mereka yang minta .
“Hmm…. Cewe itu
, gak di makamin disini Rin , dia dibawa sama keluarganya ke kampung halamannya
, di Lampung kalo gak salah ,kalo kamu mau doain … doain ajah dari sini ,
bukannya kamu yang pernah bilang , sejauh apapun jaraknya doa pasti akan tetep
sampai , aku yakin banged ikhlas dari kamu bakal ngbantu banget ngeringanin
beban dia disana Rin .”
Aku mengangguk , lalu tersenyum
“Ehmm … sejak
kapan kamu punya kata-kata bijak kek gitu ndu .”
Rindu mencibir
“Sejak aku
sahabatan sama miss baik hati kayak kamu , seneng ???”
Kamipun tertawa bersamaan ,
Langit sore yang mulai menguning , berbaur dengan hangat
senja menjadi penutup luka yang selama ini menganga di sudut hatiku , bukankah
tak ada gunanya menyimpan sakit , apalagi dendam terhadap orang yang sudah
meninggal . Tak mengapa Rentra , dan siapapun gadis itu . Terima kasih, aku
belajar banyak tentag luka yang sempat kalian torehkan , bahwa cinta bukanlah
tentang berharap , bukan pula tentang hidup dan memiliki .Bahwa cinta yang
baik, cukup disimpan di tempat yang baik
, di tunggu dengan cara yang baik . Bahwa cinta bukan tentang berharap kepada siapa yang kita cintai , karena boleh
jadi sewaktu-waktu orang yang kita harapkan itu justru membuat kita terhempas,
jatuh dan merasakan sakit juga luka yang dapat menganga dalam jangka waktu yang tak sebentar. Cukup gantugkan harapanmu
pada Tuhan , setidaknya jikapun yang terjadi bukanlah seperti yang kita
harapkan , mungkin memang itu yang
terbaik untuk kita .yahh… hari ini aku belajar banyak hal bukan tentang
luka juga mengikhlaskan.
Mengikhlaskannya , menghapus semua kisah dan melupakan
setiap rasa sakit yang telah laki-laki itu torehkan dalam hidupku , aku tahu
ini PeeR tersulit yang harus aku jalani . Tapi yah , benar kata Rindu , aku tak mungkin bisa selamanya hidup dalam
dunia mimpi di bawah bayang-bayang laki-laki itu . Rentra sudah pergi … jadi
biarlah aku mulai kehidupanku , dengan kertas yang baru … juga kisah yang baru
.
…SELESAI…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar