TUHAN
MUNGKIN CEMBURU
“Kamu tak perlu
menangis …”Katanya ,lebih kepada diri sendiri.
“Mungkin dia bukan
takdirmu ,mungkin Tuhan hanya ingin membuatmu lebih tegar , mungkin juga Tuhan
menyimpan yang lebih baik untukmu .” Gadis itu masih terus saja berbicara pada
dinding-dinding kokoh di kamarnya.
Tangan kanannya kini tengah menyeka butiran bening yang
sejak tadi lancar keluar dari pelupuk matanya , sementara tangan kirinya masih
memegangi ponsel yang sejak tiga puluh menit yang lalu masih saja menampilkan
picture yang sama , potret seorang gadis yang tengah bergelayut manja pada
lengan seorang pria .Yah ….sayangnya pria itu bukanlah orang biasa yang bisa
dengan mudah tak di perdulikannya ,tiga tahun belakangan ini gadis itu bahkan
tengah menahan mati-matian segala gejolak di hatinya yang di timbulkan oleh pria
itu .Ahhh yah …Rista benci merasakan ini , sungguh . Seandainya jatuh cinta
semudah menelan obat tidur ,pasti ia telah melakukannya sejak lama , demi bisa
tidur lebih nyenyak tanpa di hantui bayang laki-laki itu.
Seandainya tak
pernah ada senyum yang di lemparkan , seandainya tak pernah ada sebuah proses
saling mengenal , seandainya tak pernah ada percakapan , canda ataupun tawa
.Mungkin ia tak perlu merasakan rasa sesakit ini ,sayangnya laki-laki itu
muncul begitu saja di hidupnya bagaikan asap , hanya mampir sebentar lalu pergi
dengan meninggalkan perih.
Haruskah keakraban
sesingkat itu di namai takdir ? Atau hanya sebuah prolog ? Apa ia hidup selucu
itu ? Jika ia hanyalah sebuah piguran , kenapa mampir terlalu dalam hingga kini
sulit untuk kembali di keluarkan . Itukah yang di namai cinta ?Ahh yah ,
salahnya sendiri bukan … berharap terlalu banyak dan mengejar terlalu jauh
kepada manusia ? Wajar saja jika Tuhan mungkin cemburu .
Dengan masih
menahan sesak , gadis itu kemudian mengklik nama laki-laki itu pada kontak
BBMnya. Membukanya sekilas ….sebelum akhirnya menekan tombol delete.
“From now , I
stopped for loving you , stopped for thingking about you…and stopped hoping you
Adnan . I’ll live better without you …. I promise ,cause I have Allah .”
Katanya kemudian sembari melemparkan
ponselnya ke atas tempat tidur , lalu pergi keluar , berwudhu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar