Kamis, 20 Oktober 2016

Tuhan Mungkin Cemburu



TUHAN MUNGKIN CEMBURU

   “Kamu tak perlu menangis …”Katanya ,lebih kepada diri sendiri.
    “Mungkin dia bukan takdirmu ,mungkin Tuhan hanya ingin membuatmu lebih tegar , mungkin juga Tuhan menyimpan yang lebih baik untukmu .” Gadis itu masih terus saja berbicara pada dinding-dinding kokoh di kamarnya.
Tangan kanannya kini tengah menyeka butiran bening yang sejak tadi lancar keluar dari pelupuk matanya , sementara tangan kirinya masih memegangi ponsel yang sejak tiga puluh menit yang lalu masih saja menampilkan picture yang sama , potret seorang gadis yang tengah bergelayut manja pada lengan seorang pria .Yah ….sayangnya pria itu bukanlah orang biasa yang bisa dengan mudah tak di perdulikannya ,tiga tahun belakangan ini gadis itu bahkan tengah menahan mati-matian segala gejolak di hatinya yang di timbulkan oleh pria itu .Ahhh yah …Rista benci merasakan ini , sungguh . Seandainya jatuh cinta semudah menelan obat tidur ,pasti ia telah melakukannya sejak lama , demi bisa tidur lebih nyenyak tanpa di hantui bayang laki-laki itu.
     Seandainya tak pernah ada senyum yang di lemparkan , seandainya tak pernah ada sebuah proses saling mengenal , seandainya tak pernah ada percakapan , canda ataupun tawa .Mungkin ia tak perlu merasakan rasa sesakit ini ,sayangnya laki-laki itu muncul begitu saja di hidupnya bagaikan asap , hanya mampir sebentar lalu pergi dengan meninggalkan perih.
    Haruskah keakraban sesingkat itu di namai takdir ? Atau hanya sebuah prolog ? Apa ia hidup selucu itu ? Jika ia hanyalah sebuah piguran , kenapa mampir terlalu dalam hingga kini sulit untuk kembali di keluarkan . Itukah yang di namai cinta ?Ahh yah , salahnya sendiri bukan … berharap terlalu banyak dan mengejar terlalu jauh kepada manusia ? Wajar saja jika Tuhan mungkin cemburu .
    Dengan masih menahan sesak , gadis itu kemudian mengklik nama laki-laki itu pada kontak BBMnya. Membukanya sekilas ….sebelum akhirnya menekan tombol delete.
     “From now , I stopped for loving you , stopped for thingking about you…and stopped hoping you Adnan . I’ll live better without you …. I promise ,cause I have Allah .” Katanya kemudian  sembari melemparkan ponselnya ke atas tempat tidur , lalu pergi keluar , berwudhu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TENTANG KITA

Kita tidak perlu menjelaskan kepada dunia bahwa kita dekat. Lebih dari satu dekade. Bukan waktu yang singkat untuk sebuah persahabatan. Mesk...