Aku terlalu lemah untuk mengendalikan diri, pun terlalu kelu untuk memulai percakapan denganmu. Maka ijinkan aku untuk terus berbicara pada-Nya, mengadu, mengeluh, mengisahkan apapun itu tentang kamu. Kamu tak perlu tahu. Tersebab ada hati yang terlalu malu untuk sekedar mengaku. Jika nanti saatnya tiba, mungkin kamu akan tahu, seberapa lama aku telah menunggu.
_AidaFitri_
Selasa, 18 April 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
TENTANG KITA
Kita tidak perlu menjelaskan kepada dunia bahwa kita dekat. Lebih dari satu dekade. Bukan waktu yang singkat untuk sebuah persahabatan. Mesk...
-
Paling tidak aku selalu berharap bahwa semuanya bisa menjadi gamblang di pikiranku. Agar tak ada lagi terka yang membungkam membuat gelap...
-
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT OLEH MAHASISWA PRODI S1 AKUNTANSI DENGAN TEMA ” MEMBERIKAN PENGETAHUAN ANAK DENGAN PENYULUHAN”GUNA MENINGKATK...
-
Semesta kadang memang selucu itu. Rasanya aku telah berlari sejauh yang aku bisa. Bukan menghindar... Hanya berusaha memberi jeda pada per...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar