Sabtu, 30 Desember 2017

"Penghujung tahun yah. Ada yang ingin kamu ucapkan? Aku ada." 


"Apa? "


" Terimakasih. "


" Untuk? "


" Nanti saja aku katakan,  jika kita sudah saling di pertemukan. "


"__" 


Jumat, 29 Desember 2017

Bukan kita memang. Yang di kecewakan.  Yang di patahkan.  Yang pernah dengan sedemikian di beri harapan sebelum akhirnya benar-benar di hempaskan.

 Bukan kita memang.  Yang menangis di bawah bantal demi memyembunyikan duka. Demi membuktikan pada dunia bahwa ia baik-baik saja.

Bukan kita memang.

Hanya saja... kita terkadang tidak menyadari bahwa ada garis tak kasat mata yang menyatukan kita dengan orang-orang terdekat kita.  Yang membuat kita ikut merasakan segala apa yang mereka rasakan.

Ikut merasakan sakit. Ikut merasakan terluka. Ikut menjadi patah.  Lalu diam-diam ada yang tumpah dari pelupuk mata.
Semoga mimpiku. Mimpimu. Mimpi kita.  Adalah apa yang di amiinkan oleh semesta.

Senin, 18 Desember 2017

Jangan mempersempit ruang gerak mu.  Barang kali kamu butuh tanah yg lebih lapang agar bisa bernapas lebih bebas. Agar terbebas dari segala sesak. Sesekali kamu mesti keluar. Lihat dunia yg lebih luas. Banyak yang indah, dari apa yang sekedar kamu tatap melalui jendela kamar. Pergilah.   Hatimu berhak untuk di bahagiakan.

Jumat, 15 Desember 2017

Kadang

Kadang kita di paksa untuk memiliki hati yang lebih kuat dari karang.  Agar tak mudah roboh ketika di terjang. Agar bisa tetap berdiri meski tengah kelelahan.

Kadang kita di paksa untuk tetap tidak merasakan apa-apa meski luka tengah di siram oleh cuka. 

Di paksa untuk tetap menjaga perasaan orang lain, sementara sebenarnya kita  sendiri sedang sebegitu ketar ketirnya memperbaiki perasaan.

Tapi kita mesti saja melakukan.

Pura-pura baik-baik saja. Pura-pura bahwa tidak ada apa-apa. Pura-pura bahwa segala yang menyakiti hanyalah sekelebat angin yang lewat dan tak pernah menyisa gersang.

Mereka bilang hidup adalah panggung sandiwara tempat dimana kita mesti pandai-pandai bermain peran. Tapi kita paham. Bahwa tidak semua orang terlahir dengan bakat acting yang baik.

Ada saat dimana ketika segala berkecamuk dengan sedemikian kalut. Ketika ada banyak hal yang berkelindan di kepala dan kita tidak bisa mengungkapkan apa-apa.

Kita berusaha menjadi yang sedemikian hebat menutup. Berusaha tersenyum. Sementara mata tengah bersusah payah membendung.

Tidak apa bukan jika sesekali kita ingin sekali menangis?  

Menumpahkan segala.  Melepaskan apa yang tersimpan. Menguarkan segala sesak pun membiarkan segalanya berpendar bersama tetesan embun yang jatuh dari kelopak mata. 


Dengan begitu mungkin  hati kita akan terasa lebih ringan.  mampu tumbuh semakin menguat. Tidak akan lemah lagi. Tidak akan terlalu perasa lagi. Tidak akan kalut lagi. Semoga. 


_AidaFitri_


Kamis, 07 Desember 2017

Katanya.....

Setelah kenal dan semakin tau maka tingkat keyakinan atau keraguan seseorang terhadap seseorang akan semakin bertambah.

Dari sini kita mungkin bisa membaca indikasi jodoh sesuai dgn apa yg Allah tunjukan.  Jika memang bertalian takdir... sebanyak apapun kekurangan pun keburukan seseorang yg kita ketahui. maka tingkat keyakinan kita terhadap dia akan tetap bertambah. Begitukan yah?

Pun sebaliknya. jika semakin lama, semakin  kenal,  semakin kita banyak tahu  tentang seseorang. Semakin banyak keraguan-keraguan yang berkecamuk. Mungkin itu sinyal-sinyal penting dari Allah yang mesti kita garis bawahi (mungkin bukan dia orangnya) .

 Mungkin Bukan dia yang tertepat.  Sebab yakin bahwa hati selalu tahu arah tempat ternyaman untuk dia tinggali dikemudian hari.

Jangan egois. Jangan memaksakan diri . Beri ruang kepada diri untuk (lagi)  banyak berfikir.  Muhasabah.   Dekati pemiliknya. Tanyakan dengan sebenarnya. Benarkah hadirnya memanglah sebagai penggenap. Atau  kah hanya sebagai penguji iman?



Inti dari segalanya adalah bahwasannya setiap yang hadir dalam kehidupan kita pasti memiliki maknanya tersendiri. Menyimpan pelajarannya sendiri . Sebagai apapun. Tetap syukuri,  tetap nikmati setiap phase perjalanan yang ada.  Mungkin memang begitu alur cerita terbaik dari-Nya. Yakin saja segala akan sampai pada tujuan...  Jika kita terus berpasrah dan percaya akan segala titah-Nya.

( Hasil diskusi semalam. Yang kemudian berakhir dengan di tinggal tidur 😴 tapi ku tetap bersyukur. Terimakasih yah 😊)

Rabu, 06 Desember 2017

Tanpa ada banyak kamu.  Tanpa ada banyak harap.  Semoga tidak lagi ada banyak kecewa. 

Selasa, 05 Desember 2017

Cinta itu apa?

Cinta itu... 

Mungkin seperti ibu yang memangku kepala bapak,  sembari terus menggenggam erat lengan tuanya.

Menguatkan.

Sambil bibirnya terus merapal dua kalimat syahadat.

Menuntun bapak. Owh bukan.Tepatnya, menghantarkan juga memastikan bahwa bapak pulang dengan nyaman ke tempat peristirahatan terbaiknya. 



BUNGA



Jika jadi bunga.  

Aku ingin menjadi bunga yang membuatmu berhenti berjalan-jalan di dalam taman. 
Atau menjadi bunga yang kamu banggakan dan yakin untuk kemudian kamu bawa pulang. 

Aku ingin menjadi bunga yang membuat tatapanmu terhenti padaku hingga tak ingin lagi menoleh pada bunga lainnya. 

Aku mungkin tak selalu nampak indah di pandangan matamu. 

Adakalanya bungaku layu...  Mengusam...  Tak lagi berwangi.  saat itu aku hanya ingin menjadi bunga yang kamu rawat pun kamu jaga hingga kemudian aku kembali tumbuh menguat. 

Aku ingin menjadi bunga yang hanya dengan menatapku mampu membuat segala resah pun lelahmu luruh. Membuatmu bahagia meski kamu tahu dunia sedang tak lagi memihak padamu.

Aku ingin tumbuh dan mekar di taman kehidupanmu...  Lalu menyubur bersama. Mencipta kebun bahagia ... Menggenggam erat Ridho-Nya hingga nanti kita di syurga. 





_AidaFitri_

TENTANG KITA

Kita tidak perlu menjelaskan kepada dunia bahwa kita dekat. Lebih dari satu dekade. Bukan waktu yang singkat untuk sebuah persahabatan. Mesk...