Bukan kita memang. Yang di kecewakan. Yang di patahkan. Yang pernah dengan sedemikian di beri harapan sebelum akhirnya benar-benar di hempaskan.
Bukan kita memang. Yang menangis di bawah bantal demi memyembunyikan duka. Demi membuktikan pada dunia bahwa ia baik-baik saja.
Bukan kita memang.
Hanya saja... kita terkadang tidak menyadari bahwa ada garis tak kasat mata yang menyatukan kita dengan orang-orang terdekat kita. Yang membuat kita ikut merasakan segala apa yang mereka rasakan.
Ikut merasakan sakit. Ikut merasakan terluka. Ikut menjadi patah. Lalu diam-diam ada yang tumpah dari pelupuk mata.
Jumat, 29 Desember 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
TENTANG KITA
Kita tidak perlu menjelaskan kepada dunia bahwa kita dekat. Lebih dari satu dekade. Bukan waktu yang singkat untuk sebuah persahabatan. Mesk...
-
Paling tidak aku selalu berharap bahwa semuanya bisa menjadi gamblang di pikiranku. Agar tak ada lagi terka yang membungkam membuat gelap...
-
Jangan terlalu di pikiri soal apa-apa yang tidak dapat kita miliki, tentang beberapa yang memang tidak dapat kita raih. Bukan kehidupan nam...
-
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT OLEH MAHASISWA PRODI S1 AKUNTANSI DENGAN TEMA ” MEMBERIKAN PENGETAHUAN ANAK DENGAN PENYULUHAN”GUNA MENINGKATK...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar