Jumat, 29 Desember 2017

Bukan kita memang. Yang di kecewakan.  Yang di patahkan.  Yang pernah dengan sedemikian di beri harapan sebelum akhirnya benar-benar di hempaskan.

 Bukan kita memang.  Yang menangis di bawah bantal demi memyembunyikan duka. Demi membuktikan pada dunia bahwa ia baik-baik saja.

Bukan kita memang.

Hanya saja... kita terkadang tidak menyadari bahwa ada garis tak kasat mata yang menyatukan kita dengan orang-orang terdekat kita.  Yang membuat kita ikut merasakan segala apa yang mereka rasakan.

Ikut merasakan sakit. Ikut merasakan terluka. Ikut menjadi patah.  Lalu diam-diam ada yang tumpah dari pelupuk mata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TENTANG KITA

Kita tidak perlu menjelaskan kepada dunia bahwa kita dekat. Lebih dari satu dekade. Bukan waktu yang singkat untuk sebuah persahabatan. Mesk...