Selamat pagi…
Pagi ini aku kembali menemui embun di hadapan rumah yang
mungkin masih menyimpan sisa-sisa jejak yang kau tinggallkan semalam .Menelisik
langit yang diam-diam tersenyum sembari membuncahkan awan biru yang di hiasi
sedikit warna jingga .
Untuk yang kesekian kalinya , ku sesap butir-butir udara
yang bebas berterbangan di antara reriuhan sepi .
Masih terlalu pagi …
yah , masih terlalu pagi untuk menemui rindu yang kau
titipkan di antara barisan-barisan sendu
.
Masih terlalu pagi untuk membiarkan mimpi terbangun dari sebuah keabsolutan
diri . Dan masih terlalu pagi untuk membiarkan
jarak menjadi tabuhan yang menyekat pada riak keharmonisan kalbu .
Di ufuk timur ku saksikan mentari yang malu-malu mengetuk hari dengan sebuah
semburat orange keemasan yang menghangatkan . sama seperti kamu .
Lalu perlahahan berjalan menggiring awan yang berarak menuju
pertengahan . Ku katupkan kedua kelopak
mataku hingga menutup dengan sempurna , lalu ku tengadahkan kepalaku menghadap
langit . Aku masih bisa merasakannya … terpaan sinar mentari pagi yang perlahan
menelisik rongga mataku yang kemudian menembus hingga ke dalam kornea . Aku
masih bisa merasakannya … setiap rasa hangat yang mengalir menjalari permukaan
kulit yang melapisi wajahku . Aku masih bisa merasakannya …. Dentingan dan
cicitan suara burung yang bernyanyi mengiringi perjalanan pagi yang selalu ku
rasa terlalu singkat untuk ku nikmati .sama seperti kamu.
Kau tahu ….
Bagiku Pagi adalah sebuah waktu yang selalu ku rindukan
setiap harinya . Bahwa bersama pagi , ku tata ulang mimpi juga harapan-harapan
yang sempat tertepis di telan senja kemarin .
Mengulang kembali setiap kayuhan-kayuhan sepeda yang sempat terbuang
oleh rasa lelah .
Pada setiap pagi ku buka ulang setiap kenangan yang pernah
menjajari kebersamaan kita .
Bahwa pada setiap hembusan angin yang berdesir , aku dapat
merasakan rindu yang kemarin sempat kita gantungkan bersama pada pohon-pohon
bernama rasa .
Kau tahu …
Bagiku ini adalah sebuah nikmat .
Kau tak percaya ?
Nanti … pada suatu
pagi dimana metari muncul dengan sinar terindahnya , akan ku ajak kamu untuk
mengecup rasa yang sama dengan yang biasa ku nikmati …. Membawamu terbang
bersama hembus-hembus angin yang jatuh beriringan dengan bulir-bulir embun yang
suci, lalu kita saling menggenggam …. Saling bertatap ….dan saling berjanji
untuk terus saling menguatkan mengahadapi pagi yang akan segera berganti siang
. Kemudian langkah kita saling mensejajari … berjalan beriringan meninggalkan
surau … menuju rumah yang kita bangun bersama .Tentu dengan ridho-Nya
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar